Sirkumsisi atau yang dikenal awam dengan sunat adalah tindakan membuang kulit yang menutupi kepala penis. Tujuan sirkumsisi, selain untuk pelaksanaan ibadah agama/ ritual, juga untuk alasan medis, yang dimaksudkan untuk:
1. Menjaga higiene penis dari smegma dan sisa-sisa urine
2. Mencegah terjadinya infeksi pada kepala penis. Infeksi saluran kemih pada anak-anak usia 1 tahun yang belum disirkumsisi 10 kali lipat dari yang sudah dilakukan sirkumsisi.
Ada beberapa kondisi dimana seorang anak harus menghindari sirkumsisi seperti:
1. Hipospadia, kondisi dimana muara saluran kencing berada di bagian bawah penis atau di skrotum (buah zakar).
2. Epispadia, kondisi dimana muara saluran kencing terletak di bagian atas penis.
3. Chordae, adanya penebalan jaringan ikat pada daerah bagian bawah penis yang menyebabkan penis bengkok ke bawah saat ereksi karena tertarik oleh chordae.
4. Webbed penis, kulit skrotum meluas hingga ke penis bagian bawah.
5. Kelainan pembekuan darah, jika anak memiliki kelainan pembekuan darah sehingga darah sukar berhenti jika terluka, maka perlu penanganan khusus jika ingin dilakukan sirkumsisi.
Hal yang harus diperhatikan pasca sirkumsisi:
1. Jaga agar perban tidak basah baik oleh air maupun air kencing, disarankan jika ingin BAK menungging.
2. Jangan terlalu banyak bergerak untuk mencegah perdarahan.
3. Minum obat antibiotik dan anti nyeri sesuai anjuran dokter.
1. Menjaga higiene penis dari smegma dan sisa-sisa urine
2. Mencegah terjadinya infeksi pada kepala penis. Infeksi saluran kemih pada anak-anak usia 1 tahun yang belum disirkumsisi 10 kali lipat dari yang sudah dilakukan sirkumsisi.
Ada beberapa kondisi dimana seorang anak harus menghindari sirkumsisi seperti:
1. Hipospadia, kondisi dimana muara saluran kencing berada di bagian bawah penis atau di skrotum (buah zakar).
2. Epispadia, kondisi dimana muara saluran kencing terletak di bagian atas penis.
3. Chordae, adanya penebalan jaringan ikat pada daerah bagian bawah penis yang menyebabkan penis bengkok ke bawah saat ereksi karena tertarik oleh chordae.
4. Webbed penis, kulit skrotum meluas hingga ke penis bagian bawah.
5. Kelainan pembekuan darah, jika anak memiliki kelainan pembekuan darah sehingga darah sukar berhenti jika terluka, maka perlu penanganan khusus jika ingin dilakukan sirkumsisi.
Hal yang harus diperhatikan pasca sirkumsisi:
1. Jaga agar perban tidak basah baik oleh air maupun air kencing, disarankan jika ingin BAK menungging.
2. Jangan terlalu banyak bergerak untuk mencegah perdarahan.
3. Minum obat antibiotik dan anti nyeri sesuai anjuran dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar