Blog Ini Disponsori Oleh:

Senin, 17 Oktober 2011

Stres Menyebabkan Rambut Rontok


Stres dapat dialami oleh siapa saja dan bisa berdampak pada kondisi tubuh seseorang. Namun sebaiknya segera atasi stres yang anda alami karena bisa menyebabkan terjadinya kerontokan rambut walaupun tidak permanen. Seperti yang Dokter Merry sarikan dalam Mayoclinic jika seseorang bisa mengontrol stres yang dialaminya maka rambut akan tumbuh kembali. Kondisi ini biasanya terjadi ketika seseorang mendapati rambut rontok secara tiba-tiba ketika sedang menyisir atau keramas. Ada 3 jenis rambut rontok yang dikaitkan dengan tingkat stres yang tinggi, yaitu:
1. Alopecia Areata, yang disebabkan tingkat stres berat. Kondisi ini terjadi ketika sel darah putih menyerang folikel rambut sehingga menghentikan pertumbuhan rambut dan memicu terjadinya kerontokan;
2. Telogen effluvium yang disebabkan stres emosional atau fisik sehingga mendorong sejumlah besar rambut masuk ke fase istirahat. Dalam beberapa bulan kemungkinan ditemukan rambut yang rontok secara tiba-tiba ketika menyisir atau keramas;
3. Trichotillomania yaitu adanya dorongan yang tak tertahankan untuk menarik rambut dari kulit kepala, alis atau area tubuh lain. Penarikan rambut ini bisa terjadi ketika perasaan negatif atau tidak nyaman seperti stres, kecemasan, ketegangan, kelelahan, kesepian atau frustasi.

Normalnya seseorang bisa kehilangan sekitar 100 rambut per harinya disebabkan beberapa faktor seperti:
1. Usia, rata-rata rambut akan rontok dan digantikan oleh rambut baru dalam waktu 6 bulan;
2. Beberapa kegiatan yang berhubungan dengan rambut seperti keramas, mengeringkan dan menyisir yang menyebabkan beberapa helai rambut rontok;
3. Penuaan, umumnya setelah berusia 30 tahun baik laki-laki maupun perempuan mulai mengalami kerontokan rambut, meskipun lebih cepat terjadi pada laki-laki.

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...