Berdasarkan data
statistik World Health Organization (WHO), 10% dari seluruh peredaran obat di
dunia adalah palsu dan 25-30% diantaranya diedarkan di negara-negara
berkembang. Fenomena ini sulit dicegah karena tidak ada lembaga yang fokus
memberantasnya. Satu-satunya cara adalah melakukan pencegahan dengan memberikan
informasi tepat sebanyak-banyaknya kepada calon pelanggan seperti kita ini. Obat
sebaiknya dibeli di toko obat dan dengan disertai resep dokter. So, sobat sehat
mulailah berhati-hati bila ingin membeli obat secara online.
Rabu, 02 November 2011
Mayoritas Obat yang Dijual Online itu Palsu!
Anda pasti terkejut bila
saya katakan kalau 50% obat yang diperdagangkan melalui internet adalah obat
palsu. Sasarannya terutama negara berkembang seperti Indonesia. Sungguh! Ini
diungkapkan langsung oleh World Intellectual Property Organization (WIPO) pada
acara Regional Workshop on the Dangers of Counterfeit Goods to Public Health di
Manila, Filipina. WIPO hanya mengingatkan kita para konsumen online untuk lebih
berhati-hati dengan dampak buruk obat palsu tersebut. Apalagi kita sebagai
pembeli mendapatkan informasi yang serba terbatas.
Label:
dampak buruk,
mayoritas,
negara berkembang,
obat,
online,
palsu,
who,
WIPO
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
jadi sebaiknya beli obat di apotek aja ya
Terimakasih atas sharenya, semoga bermanfaat untuk orang banyak.
Sukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog
@ASAZ : tergantung obatnya pak, kalo mau beli obat yang OTC (over the counter) boleh aja beli di toko obat atau tempat-tempat yang jual obat bebas. Tapi untuk obat keras sebaiknya dengan resep dokter dan dibeli di apotik dengan izin.
@Ejawantah's Blog : Terima kasih kembali :)
Posting Komentar