Apakah CPR itu? CPR adalah upaya mengembalikan fungsi jantung dan paru-paru yang berhenti bekerja. Singkatan dari Cardio Pulmonary Resucitation. Di Indonesia disebut juga RJP atau Resusitasi Jantung Paru. Indikasinya adalah jika nafas atau jantung terhenti. Upaya-upaya CPR/ RJP itu ada 3 dan dikenal dengan ABC, yaitu:
Airway (Mengontrol/ Membebaskan Jalan Nafas)1. Pastikan korban tidak sadar (panggil, tepuk, guncang pelan)
2. Minta tolong atau bantuan (pastikan ada saksi)
3. Atur posisi korban pada safe position
4. Atur posisi penolong sebelah kanan atau kiri sejajar bahu korban
5. Buka jalan nafas korban dengan menengadahkan kepalanya (head tilt) atau angkat dagunya (chin lift)
6. Teliti apakah jalan nafas terganggu atau tersumbat (bisa disebabkan muntah, darah atau trauma di kepala). Bebaskan jalan nafas dari segala sumbatan.
Breathing (Bantuan Pernafasan)
1. Pastikan korban tidak bernafas. Amati apakah ada tanda bernafas, rasakan dengan mendekatkan telinga atau punggung tangan kita ke hidung dan atau mulut korban. Atau dengan meraba apakah ada gerakan halus di dada korban
2. Beri bantuan nafas. Bisa dari mulut ke mulut, mulut ke hidung atau memakai CPR mask
Circulation (Bantuan Pompa Jantung Luar)
1. Pastikan dengan meraba, ada tidaknya denyut nadi besar. Lakukan selama 5-10 detik
2. Lakukan kompresi jantung luar secara sistematis
3. Atur posisi tangan penolong (tangan kiri ditumpuk di atas tangan kanan, posisi telungkup dan jari-jari dijalinkan). Letakkan tangannya 2 jari diatas processus xiphoideus (tonjolan paling bawah tulang dada)
4. Lengan/ siku lurus, bahu tegak lurus diatas dada
5. Selangkangan penolong sejajar bahu penderita dan bertumpu pada kedua lutut
6. Tekan dada korban sedalam 3-5 cm menggunakan berat badan ditambah sedikit tenaga
7. Lakukan 30 kali tekanan dengan rasio 10:2 (disebut juga satu siklus)
8. Lakukan secara berkesinambungan
9. Setiap empat siklus berhenti sejenak dan lakukan evaluasi, apakah nadi korban sudah berdenyut atau belum.
Airway (Mengontrol/ Membebaskan Jalan Nafas)1. Pastikan korban tidak sadar (panggil, tepuk, guncang pelan)
2. Minta tolong atau bantuan (pastikan ada saksi)
3. Atur posisi korban pada safe position
4. Atur posisi penolong sebelah kanan atau kiri sejajar bahu korban
5. Buka jalan nafas korban dengan menengadahkan kepalanya (head tilt) atau angkat dagunya (chin lift)
6. Teliti apakah jalan nafas terganggu atau tersumbat (bisa disebabkan muntah, darah atau trauma di kepala). Bebaskan jalan nafas dari segala sumbatan.
Breathing (Bantuan Pernafasan)
1. Pastikan korban tidak bernafas. Amati apakah ada tanda bernafas, rasakan dengan mendekatkan telinga atau punggung tangan kita ke hidung dan atau mulut korban. Atau dengan meraba apakah ada gerakan halus di dada korban
2. Beri bantuan nafas. Bisa dari mulut ke mulut, mulut ke hidung atau memakai CPR mask
Circulation (Bantuan Pompa Jantung Luar)
1. Pastikan dengan meraba, ada tidaknya denyut nadi besar. Lakukan selama 5-10 detik
2. Lakukan kompresi jantung luar secara sistematis
3. Atur posisi tangan penolong (tangan kiri ditumpuk di atas tangan kanan, posisi telungkup dan jari-jari dijalinkan). Letakkan tangannya 2 jari diatas processus xiphoideus (tonjolan paling bawah tulang dada)
4. Lengan/ siku lurus, bahu tegak lurus diatas dada
5. Selangkangan penolong sejajar bahu penderita dan bertumpu pada kedua lutut
6. Tekan dada korban sedalam 3-5 cm menggunakan berat badan ditambah sedikit tenaga
7. Lakukan 30 kali tekanan dengan rasio 10:2 (disebut juga satu siklus)
8. Lakukan secara berkesinambungan
9. Setiap empat siklus berhenti sejenak dan lakukan evaluasi, apakah nadi korban sudah berdenyut atau belum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar