Minggu, 02 Oktober 2011

Osteoporosis Mengancam Wanita Indonesia

Menurut Siti dr. Annisa, SpRM, Ahli Kesehatan Tulang yang juga Ketua Yayasan Pengembangan Medik Indonesia, bahwa 70% perempuan Indonesia cenderung terkena osteoporosis dibanding laki-laki, atau lebih dari 2 kali lipat. Kenapa? Karena memiliki hormon esterogen yang mengalami penurunan menjelang menopause. Osteoporosis sendiri adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang rendah disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang berujung kerapuhan tulang, retak sampai patah.

Osteoporosis bukan tidak ada obatnya. Osteoporosis dapat diperbaiki dengan memberikan nutrisi yang cukup pada tubuh, seperti protein, kalsium dan vitamin D, hindari alkohol dan rokok serta rajin berolahraga. Sayangnya, asupan kalsium di 14 negara Asia, termasuk Indonesia sangat rendah, hanya 450mg dari 1.300mg yang dibutuhkan per hari. Hasil penelitian menunjukkan pada usia 35 tahun, 1 dari 3 orang Asia beresiko menderita Osteoporosis. Sedangkan perempuan Indonesia berusia antara 25-65 tahun sangat beresiko terkena Osteoporosis dibandingkan negara Asia lainnya.

Apalagi banyak salah persepsi di kalangan perempuan Indonesia yang takut minum susu karena dianggap dapat menggemukkan tubuh. Terutama, mereka yang ingin tetap kurus dan langsing. Padahal tidak ada kaitan langsung antara susu dan peningkatan berat badan. Apalagi, sekarang sudah tersedia susu bebas lemak dan rendah kalori.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar