Pernah menahan hasrat buang air besar (BAB) karena sesuatu hal? Karena sibuk, tempat yang kurang nyaman atau situasi kondisi lain yang tidak memungkinkan? Kondisi kebelet sambil menahan keinginan ini akan menimbulkan perasaan tidak nyaman dan juga sembelit!
Apa itu sembelit? Sembelit adalah perubahan pola BAB yang tidak biasa dan berbeda pada tiap individu. Akibatnya, seseorang menjadi sulit BAB atau BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu. Ini disebabkan kita sering menahan BAB dan mengabaikan dorongan rasa mual itu sehingga otak tidak bisa lagi mengenali sinyal waktu dan tempat buang air dengan benar. Nah, kali ini dokter Merry akan membahas beberapa mitos keliru tentang sembelit yang masih dipercaya masyarakat hingga kini, selamat menyimak:
Mitos: Sembelit hanya mempengaruhi orang yang sudah tua
Faktanya, orang-orang tua memiliki masalah sembelit karena ada faktor kondisi medis dan penggunaan obat-obatan. Namun sebenarnya, sembelit tidak memandang umur, orang muda pun bisa terkena sembelit. Apalagi bila jarang beraktivitas fisik dan asupan gizi yang buruk.
Mitos: Serat bisa mengurangi sembelit
Faktanya, serat dalam makanan ada 2 jenis, serat larut dan tidak larut. Serat yang bsia meringankan sembelit adalah serat larut karena dapat membantu mengeluarkan feses dari usus lebih cepat, seperti roti gandum, sereal dan pasta.
Mitos: Kopi dapat menyembuhkan sembelit
Faktanya, Kafein dalam kopi memang bisa membuat otot-otot saluran pencernaan berkontraksi dan merangsang gerakan usus. Tapi sifatnya diuretik/ menarik air sehingga membuat feses lebih keras dan justru memperburuk sembelit.
Mitos: Menelan permen karet bisa meredakan sembelit
Faktanya, Permen karet bisa menempel di saluran pencernaan seperti di meja, dinding atau sepatu. Jadi, tak ada hubungannya dengan sembelit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar